Catatan Kuliah Teknik Industri, Operation Research, Sistem Produksi dll. Materi Kuliah Teknik dan Manajemen Industri : April 2016

Monday 25 April 2016

Komponen dan Klasifikasi Sistem , Analisa Perancangan Sistem

Komponen Sistem dan Klasifikasi Sistem

Materi komponen dan klasifikasi sistem ini adalah bagian kecil dari materi mata kuliah Analisa Perancangan Sistem program studi Teknik dan Manajemen Industri.
Tulisan ini adalah Lanjutan dari tulisan saya sebelumnya yang berjudul Analisa Perancangan Sistem

Komponen Sistem 

  • Elemen inti / entiti yaitu objek sistem yang menjadi pokok perhatian 
  • Atribut yaitu sifat yang dimiliki oleh elemen / entiti
  • Aktivitas yaitu proses yang menyebabkan perubahan dalam sistem, yang dapat mengubah atribut dan elemen.
  • Status yaitu keadaan elemen  entiti
  • Kejadian yaitu peristiwa yang dapat mengubah variabel status sistem

Karakteristik Dasar Suatu Sistem 

karakteristik suatu sistem meliputi :
  1. Perilaku sasaran ( pupose Behavior) , setiap sitem berusaha mencapai satu sasaran atau lebih.
  2. Keseluruhan : Suatu teori yang menyatakan bahwa faktor - faktor penetu merupakan kesatuan yang tidak dapat direduksi lagi.
  3. Keterbukaan (openness) , sifat terbuka terhadap pengaruh lingkungan dimana sumber dan pemakai nilai - nilai yang dihasilkan sistem tersebut berada. setiap sistem mempunyai batasan.
  4. Pengertian ini menunjukkan bahwa suatu sistem mempunyai kemampuan untuk mengubah nilai status sumber daya input menjadi keluaran ( output) melalui suatu proses transformasi untuk mencapai sasarannya.
  5. Keterhubungan, interaksi internal dan ketergantungan antar bagian atau elemen.
  6. mekanisme kontrol -> proses pengaturan yang digunakan sistem untuk mengoreksi setiap penyimpangan yang terjadi, baik akibat interaksi internal maupun pengaruh lingkungannya

Klasifikasi Sistem 

Ada baiknya untuk memahami beberapa konsep kategori sistem
materi mata kuliah Analisa Perancangan Sistem

  1. Konseptual dan Empiris , yaitu terdiri dari kumpulan konsepsi, ide atau karakteristik guna menguraikan penjelasan atau klasifikasi suatu sitem nyata. Meliputi sistem - sistem ilmiah, seperti sistem ekonomi, geometri, sistem umum tentang relativitas, dan teori organisasi. Sistem Empisris pada umumnya merupakan sistem operasional yang kongkrit atau nyata yang terdiri dari manusia, peralatan, mesin, bahan dan faktor fisik lainnya. Sistem Empiris juga mencakup sistem yang tidak berbentuk, misalnya sistem listrik, termal, kimia, informasi.
  2. Alami dan Buatan
  3. Sosial, Manusia - Mesin, dan Mesin.
  4. Sistem Tertutup dan Terbuka yaitu mampu berinteraksi dengan lingkungannya dimana dimungkinkan adanya pertukaran materi, energi, maupun informasi dengan lingkungannya. Sistem tertutup tidak mempunyai relasi atau interaksi terhadap lingkungannya. Sistem tertutup merupakan sistem ideal, yang mana di dalamnya ada sifat - sifat alamiah yang diabaikan.
  5. Adaptif dan Non Adaptif , yaitu memberikan reaksi terhadap lingkungan sehingga dapat memperbaiki fungsinya, prestasinya atau kemungkinan untuk bertahan hidup. Perusahaan menyesuaikan produknya sesuai dengan keinginan pasar.
  6. Permanen dan Sementara
  7. Stationer dan non Stasioner , yaitu sistem dimana sifat dan operasinya tidak mengalami perubahan yang berarti, hanya berubah menurut siklus repetitif. dan non stationer berarti mengalami perubahan.
  8. Subsitem dan Suprasistem, yaitu sistem yang lebih kecil dalam sistem. Masing - masing sistem dapat dipandang sebagai sistem yang mempunyai goal tertentu yang terkadang berbeda dengan goal sistem utamanya. sedangkan Supra sistem adalah sistem yang lebih besar dalam sistem.
  9. Visi dan Abstrak
  10. Sistem Statis dan sistem dinamis, perubahan waktu. sistem yang tidak dipengaruhi atau tidak bergantung pada perubahana waktu. Sistem dinamis memakai waktu sebagai variabel independen ( bebas ). Analisa Perancangan Sistem

Sunday 24 April 2016

Analisa Perancangan Sistem T. Industri semester 6

      Disini saya akan berbagi materi mata kuliah Analisa Perancangan Sistem yang saya dapatkan dari perkuliahan, Program Studi Teknik dan Manajemen Industri.
baik saya akan memulainya sekarang :-)

Download file docs : BAB I Manajemen Proyek

ANALISA PERANCANGAN SISTEM 

Sistem adalah elemen - elemen yang saling berkaitan yang mempunyai batasan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam lingkungan yang kompleks.
batasan tersebut diantaranya batasan konseptual, contohnya : Penelitian Bagian Produksi

PENGERTIAN SISTEM

Download file docs : BAB I Manajemen Proyek
  • Hick mendefiisikan sistem sebagai sekumpulan komponen yang berinteraksi dan beroperasi di dalam suatu batasan. Pembatas akan menyaring setiap jenis dan tingkat aliran masukan dan keluaran antara sistem dan lingkungannya
  • John Burch Mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari objek - objek dan ide - ide yang saling berhubungan dan diperintahkan untuk mencapai sasaran atau tujuan bersama.
  • Murdick, Ross dan Claggett (1984) : Sistem sebagai suatu susunan elemen - elemen yang berinteraksi dan membentuk satu kesatuanyang terintegrasi. 
  • Objek yang dimaksud adalah bagian dari sitem, seperti : input, proses, output, pengendalian umpan balik dan batasan – batasan dimana setiap bagian ini mempunyai beberapa nilai atau harga yang bersama – sama menggambarkan  keadaan sistem pada suatu saat tertentu.

Hal - hal yang harus ada dalam sistem 

  • Harus ada interaksi dan sinergi
  • Harus dibatasi obyek - obyek
  • Harus mengetahui mekanisme pekerjaan sistem
  • Harus menggambarkan secara keseluruhan
  • harus menghasilkan nilai lebih                                                                         

    Unsur – unsur sistem yaitu :

    1.      Elemen – elemen atau bagian – bagian
    2.      Adanya interaksi atau hubungan antar elemen – elemen
    3.      Adanya sesuatu yang mengikat elemen – elemen tersebut menjadi satu kesatuan
    4.      Terdapat tujuan bersama, sebagai hasil akhir
    5.      Berada dalam satu lingkungan yang kompleks.
    Esensi pengertian sistem muncul dengan anggapan bahwa elemen – elemen sistem yang berinteraksi pada suatu kodisi menghasilkan efek terpadu (lebih)
    Contoh : 1 + 1  =  3 ( lebih dari nilai matematis).   

    Konsepsi Sistem

    ·   Adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, mengenai objek tertentu.
    ·         Digunakan untuk menjelaskan fenomena secara lebih kongkrit, dibangun dari definisi.
    ·       Elemen sistem adalah bagian terkecil sistem yang dapat diidentifikasi. Jika sebuah sistem cukup besar ( supra sistem) yang terdiri dari subsistem – subsistem, maka elemen sistem terdapat pada tingkat paling rendah yang dapat dikategorikan sebagai individu.
    ·       Hasil pengukuran sistem disebut atribut, yaitu batas – batas suatu sistem yang berbentuk fisik dan konsep.

    Kontrol

    o   Murdick, Ross dan Clagget (1984), Kontrol adalah konsepsi inti dari sitem, karena faktor inilah yang menjiwai ide pokok dari pengadaan sebuah sistem, dan sekaligus merupakan perwujudan nyata dari tiap sistem, sistem – sitem ini dibentuk secaralangsung ataupun tidak adalah untuk tujuan Kontrol.
    o   Kontrol berarti menciptakan atau memelihara :
    a.       Ukuran prestasi dari individu, kelompok, mesin, atau fasilitas.
    b.      Karakteristik dari individu, mesin, atau fasilitas
    c.  Karakteristik atau nilai dari suatu variable dalam batas – batas yang telah ditentukan

    o   Kontrol menyebabkan segala sesuatu terlaksana sesuai dengan keinginan atau rencana dari pihak pengendali. Kontrol dapat dirumuskan dengan tahap sebagai berikut :
    a.       Menetapkan standar prestasi
    b.      Membandingkan prestasi aktual dengan standar
    c.       Mengambil tindakan korktif untuk mengurangi penyimpangan dari standar.  


Saya akan membagikan hasil yang telah dikerjakan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Analisa Perancangan Sistem, 
berikut di bawah ini adalah hasil Tugasnya :

Download file docs : BAB I Manajemen Proyek

TUGAS ANALISIS PERANCANGAN SISTEMSISTEM MANUFAKTUR PT UNILEVER



MAKALAH




Oleh :
Siti Saidah Bachri
1303038


DOSEN :
Dody Chandra Hadinata, MT


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
2016


SISTEM MANUFAKTUR PT UNILEVER
Dewasa ini banyak perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur  dikarenakan proses  pembuatan produk dari perusahaan manufaktur tidak lagi mengandalkan tenaga manual akan tetapi menggunakan tenaga mesin sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas lebih baik daripada menggunakan tangan (manual). Produk dengan kualitas baik serta angka produktifitas produk meningkat, dapat menambah permintaan. Proses manufaktur sangat cocok untuk perusahaan besar dikarenakan dalam proses pembuatan produk dengan cara manufaktur perusahaan dapat membuat produk dalam jumlah banyak. Salah satu perusahaan besar dengan produk bervariasi adalah PT Unilever.

Didalam persaingan industri yang semakin maju ini perusahaan dituntut untuk selalu melakukan perkembangan positif didalam tubuh perusahaan sehingga perusahaan selalu berupaya memperbaiki diri dengan perencanaan strategi yang baik. Untuk itulah PT Unilever sebagai perusahaan multinasional yang memproduksi produk-produk kebutuhan konsumen perlu untuk mengidentifikasi setiap kekuatan dan kelemahannya, dan selalu memantau setiap peluang yang mendatangkankeuntungan dan ancaman yang mendatangkan kerugian.

 Sejarah Manufaktur
Kata manufaktur berasal dari bahasa Latin manus factus yang berarti dibuat dengan tangan. Kata manufacture muncul pertama kali tahun 1576, dan kata manufacturing muncul tahun 1683. Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku menjadi produk. Proses ini meliputi perancangan produk, pemilihan material, dan tahap-tahap proses dimana produk tersebut dibuat. Pada konteks yang lebih modern, manufaktur melibatkan pembuatan produk dari bahan baku melalui bermacam-macam proses, mesin dan operasi, mengikuti perencanaan yang terorganisasi dengan baik untuk setiap aktifitas yang diperlukan. Mengikuti definisi ini, manufaktur pada umumnya adalah suatu aktifitas yang kompleks yang melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas sebagai berikut:

1.Perancangan Produk – Pembelian – Pemasaran
2.Mesin dan perkakas – Manufacturing – Penjualan
3. Perancangan proses – Production control – Pengiriman
4. Material – Support services – Customer service

Pengertian Proses Manufaktur
Manufaktur adalah proses keindustrian untuk membuat suatu barang dari suatu bahan baku melalui proses teknologi. Arti manufaktur sendiri asalnya adalah membuat barang dengan tangan (manual). Jadi manufaktur itu bukanlah sekedar “ilmu“, tapi sekaligus menyangkut “praktek“ (practice). Dalam manufaktur berpraktek “ilmu tanpa praktek: kosong“ (science without practice: no fruit) tetapi “praktek tanpa ilmu: kerdil” (practice without science: no root).

Praktek dalam manufaktur cepat kadaluwarsa dan cepat berubah karena berkembangnya ilmu pengetahuan, yang berarti juga berkembangnya teknologi. Sekalipun pada prinsipnya tetap meliputi proses-proses material “-forming, -shaping and -cutting”, namun produk-produk manufaktur akan selalu berubah sifat/spesifikasi yang harus dipenuhinya, sesuai dengan perkembangan kebutuhan pemakaian. Pemakaian untuk apapun adalah manusia yang menginginkannya, dan manusia selalu makin meningkat tuntutannya.

Manufaktur tidak dapat hanya dengan berandai-andai. Hanya praktek kuncinya, yang sekaligus didasari kaidah-kaidah ilmu pengetahuan. Praktek berarti teknologi, dan itulah yang harus kita cari, kuasai dan kembangkan. Kegiatan itu harus kita lakukan terus menerus tanpa jemu, sehingga terjadi akumulasi ketrampilan – pengalaman – dan pengetahuan untuk menghadapi perubahan tuntutan.

Faktor-faktor  yang Mendukung Proses Manufaktur
Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi berjalannya proses manufaktur, diantaranya :
1.      Fungsi dan Estetika
Dalam jagad manufaktur fungsi produk manufaktur selalu diukur/dinyatakan dalam besaran-besaran alam, baik itu berbasis ilmu-ilmu Fisika, Kimia maupun Biologi dengan alat bantu hitung menghitung Matematika. Perhatikan besaran-besaran seperti : kekuatan, kemampuan perubahan bentuk, kepegasan, daya tahan, kestabilan dimensional, ketahanan aus baik terhadap gesekan maupun korosi, kelunakan, mudah dibentuk, mudah diwarnai, berat jenis dll. Semua itu kita hadapi secara intrinsik dalam kehidupan manufaktur. Mengapa demikian? Karena tidak akan ada manufaktur kalau tidak ada material, yang sifat-sifatnya antara lain seperti dinyatakan diatas. Proses manufaktur sendiri adalah proses “pertambahan nilai“ terhadap material-material yang memenuhi persyaratan-persyaratan diatas.

Oleh karena itu proses manufaktur sejatinya adalah “proses ekonomi“, sehingga harus tetap mengacu pada kaidah-kaidah ekonomi. Ternyata bukan hanya itu yang dihadapi jagad manufaktur, tetapi juga “estetika“, keindahan yang secara alamiah menjadi kesukaan manusia. Ini bisa direpresentasikan dalam rupa/warna, penampilan, bentuk, bahkanfriendliness. Betapa jagad manufaktur harus menanggapi selera keindahan ini yang sering harus menyimpang dari kaidah ekonomi dan teknik-teknik manufaktur.

Bentuk-bentuk “simetri“ adalah yang secara teknis lebih mudah dan lebih ekonomis. Namun demi keindahan, maka banyak produk-produk yang a-simetris. Garis lurus dan bidang datar dari segi manufaktur adalah yang termudah, namun demi keindahan maka banyak garis lengkung dan bidang-bidang yang melekuk, itupun sering harus a-simetris dan non-linear. Memang ada juga bentuk-bentuk karena tuntutan ruang (space), tetapi tetap mempertahankan spesifikasi fungsi, yang masih bisa dikategorikan sebagai “technical reasons“.

2.      Material dan Proses
Kalau kita mengunjungi Machine Expo, baik itu yang di Chicago, Hanover maupun Tokyo, hakekatnya yang kita perhatikan adalah proses-proses manufaktur yang mampu dilakukan oleh mesin-mesin yang dipamerkan, yang kalau kita perhatikan dari tahun ke tahun makin canggih untuk kerjanya.
Tidak hanya proses permesinan/manufaktur yang dipamerkan, tetapi juga peralatan-peralatan untuk melakukan pengukuran-pengukuran dan kontrol terhadap besaran-besaran yang antara lain disebutkan diatas. Beruntung computational modellingberkembang pesat dalam proses kerekayasaan yang dipadukan dengan kemajuanintelligent and smart machineries. Bayangkan bila teknologi-teknologi semacam itu tidak ada, bagaimana kita memenuhi tuntutan-tuntutan fungsi – estetika – dan ekonomi diatas ! Manufaktur ditakdirkan menghadapi dan harus tanggap & siap terhadap : emerging -, new-, matured, and phased out– technologies, dimana siklus tersebut semakin cepat saja terjadinya. Yang tetap tegak adalah “the fundamental principles“ of manufacturing, karena dari situlah teknik dan teknologi baru akan lahir. Teknologinya bisa berubah, tapi besaran yang ingin dicapai tidak banyak berubah, yang berubah adalah ukuran satuannya, seperti makin ringan, makin kuat, makin kecil, makin kompak, makin terjangkau dan banyak makin-makin yang lain.

 Sejarah PT. Unilever Indonesia
PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken NV Lever ini dengan akta No 23 dari Mr AH van Ophuijsen, notaris di Batavia. pada tanggal 22 Juli 1980 nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi perusahaan terkemuka Home dan Personal Care serta Foods dan produk Ice Cream di Indonesia.
Portofolio Unilever Indonesia mencakup banyak merek dunia paling dikenal dan dicintai, seperti Pepsodent, yang Pond, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall, Blue Band, Royco, Bango dan banyak lagi.Perusahaan menawarkan sahamnya kepada publik pada tahun 1981 dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2009, Perusahaan peringkat ketujuh di Bursa Efek Indonesia dalam hal kapitalisasi pasar.
Perusahaan memiliki dua anak perusahaan: PT Anugrah Lever (dalam likuidasi), anak perusahaan yang dimiliki 100% (sebelumnya pemasaran perusahaan patungan untuk saus kedelai) yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever, anak perusahaan yang dimiliki 51% yang bergerak di bidang distribusi, ekspor , dan impor barang di bawah merek dagang Domestos Nomos. “Menyentuh kehidupan konsumen Indonesia dan pelanggan di mana-mana”.

Perusahaan berusaha untuk mengelola dan mengembangkan bisnis secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. Nilai-nilai kita dan standar yang ditetapkan dalam Kode Etik Prinsip Bisnis (CoBP) yang kita sepenuhnya memegang. Perusahaan berbagi nilai-nilai dan standar dengan mitra bisnis perusahaan termasuk pemasok dan distributor perusahaan.
Perusahaan memiliki enam pabrik di Jababeka Industrial Estate, Cikarang, Bekasi dan dua pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, dengan kantor pusat di Jakarta. Produknya terdiri dari sekitar 32 merek kunci dan 700 SKU yang dijual melalui jaringan distributor independen sekitar 370 mencakup ratusan ribu outlet di seluruh Indonesia. Produk didistribusikan melalui pusat distribusi sentral sendiri, gudang satelit, depot dan fasilitas lainnya.

Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab sosial, Unilever Indonesia telah Tanggung Jawab Perusahaan sebuah program yang luas (CSR) Sosial. Keempat pilar program-programnya Lingkungan, Gizi, Kebersihan dan Pertanian Berkelanjutan. Contoh program CSR perusahaan meliputi Kampanye Cuci Tangan dengan Sabun (Lifebuoy), Program Pendidikan Kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent), Program Konservasi Makanan Tradisional (Bango), dan Kampanye untuk Memerangi Kelaparan dan Malnutrisi untuk membantu anak-anak kekurangan gizi Indonesia (Blue Band) .
Visi :
Empat pilar utama dari visi perusahaan menggambarkan arah jangka panjang dari perusahaan – kemana tujuan perusahaan dan bagaimana perusahaan menuju ke arah sana:
·         Perusahaan bekerja untuk membangun masa depan yang lebih baik setiap hari
·         Perusahaan membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik bagi mereka dan bagi orang lain
·         Perusahaan menjadi sumber inspirasi orang-orang untuk melakukan hal kecil setiap hari yang dapat membuat perbedaan besar bagi dunia
·         Perusahaan akan mengembangkan cara baru dalam melakukan bisnis dengan tujuan membesarkan perusahaan perusahaan dua kali lipat sambil mengurangi dampak lingkungan
Misi :
·         Menciptakan kehidupan yang cerah
·         Menjadi inspirasi untuk masyarakat luas
·         Memberikan pelayanan yang baik pada masyarakat
Perusahaan selalu percaya akan kekuatan brand perusahaan dalam meningkatkan kualitas kehidupan orang-orang dan dalam melakukan hal yang benar. Semakin bertumbuhnya bisnis perusahaan, meningkat pula tanggung jawab perusahaan. Perusahaan mengenali tantangan global seperti perubahan iklim yang menjadi kepedulian kita bersama. Mempertimbangkan dampak yang lebih luas dari tindakan perusahaan selalu menyatu dalam nilai-nilai perusahaan dan merupakan bagian fundamental mengenai siapa diri perusahaan.

                                                      Kesimpulan
Manufaktur adalah proses keindustrian untuk membuat suatu barang dari suatu bahan baku melalui proses teknologi. Proses kerja perusahaan manufaktur tidak bisa sembarangan karena biasanya perusahaan yang proses pembuatan produknya dengan cara manufaktur melakukan sebuah perancangan yang sangat matang. Selain itu para pekerja di perusahaan manufaktur juga harus memiliki ketrampilan, pengalaman dan pengetahuan yang luas untuk menghadapi persaingan pasar.

DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, Agus. (2003). Perencanaan Sistem Produksi Buku 1. BPFE.Yogyakarta.               
Assauri, Sofian (2008). Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universtas Indonesia.
Chase, Jacob Aquilano (2004), Operation Management for   Competitive Advantages, Tenth Edition, Mc Graw Hill.
Ginting, Rosnani (2007). Sistem Produksi, Graha Ilmu, Yogyakarta.          

Download file docs : BAB I Manajemen Proyek

Analisa Perancangan Sistem T. Industri semester 6

      Disini saya akan berbagi materi mata kuliah Analisa Perancangan Sistem yang saya dapatkan dari perkuliahan, Program Studi Teknik dan Manajemen Industri.
baik saya akan memulainya sekarang :-)

Download file docs : BAB I Manajemen Proyek

ANALISA PERANCANGAN SISTEM 

Sistem adalah elemen - elemen yang saling berkaitan yang mempunyai batasan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam lingkungan yang kompleks.
batasan tersebut diantaranya batasan konseptual, contohnya : Penelitian Bagian Produksi

PENGERTIAN SISTEM

Download file docs : BAB I Manajemen Proyek
  • Hick mendefiisikan sistem sebagai sekumpulan komponen yang berinteraksi dan beroperasi di dalam suatu batasan. Pembatas akan menyaring setiap jenis dan tingkat aliran masukan dan keluaran antara sistem dan lingkungannya
  • John Burch Mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari objek - objek dan ide - ide yang saling berhubungan dan diperintahkan untuk mencapai sasaran atau tujuan bersama.
  • Murdick, Ross dan Claggett (1984) : Sistem sebagai suatu susunan elemen - elemen yang berinteraksi dan membentuk satu kesatuanyang terintegrasi. 
  • Objek yang dimaksud adalah bagian dari sitem, seperti : input, proses, output, pengendalian umpan balik dan batasan – batasan dimana setiap bagian ini mempunyai beberapa nilai atau harga yang bersama – sama menggambarkan  keadaan sistem pada suatu saat tertentu.

Hal - hal yang harus ada dalam sistem 

  • Harus ada interaksi dan sinergi
  • Harus dibatasi obyek - obyek
  • Harus mengetahui mekanisme pekerjaan sistem
  • Harus menggambarkan secara keseluruhan
  • harus menghasilkan nilai lebih                                                                         

    Unsur – unsur sistem yaitu :

    1.      Elemen – elemen atau bagian – bagian
    2.      Adanya interaksi atau hubungan antar elemen – elemen
    3.      Adanya sesuatu yang mengikat elemen – elemen tersebut menjadi satu kesatuan
    4.      Terdapat tujuan bersama, sebagai hasil akhir
    5.      Berada dalam satu lingkungan yang kompleks.
    Esensi pengertian sistem muncul dengan anggapan bahwa elemen – elemen sistem yang berinteraksi pada suatu kodisi menghasilkan efek terpadu (lebih)
    Contoh : 1 + 1  =  3 ( lebih dari nilai matematis).   

    Konsepsi Sistem

    ·   Adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, mengenai objek tertentu.
    ·         Digunakan untuk menjelaskan fenomena secara lebih kongkrit, dibangun dari definisi.
    ·       Elemen sistem adalah bagian terkecil sistem yang dapat diidentifikasi. Jika sebuah sistem cukup besar ( supra sistem) yang terdiri dari subsistem – subsistem, maka elemen sistem terdapat pada tingkat paling rendah yang dapat dikategorikan sebagai individu.
    ·       Hasil pengukuran sistem disebut atribut, yaitu batas – batas suatu sistem yang berbentuk fisik dan konsep.

    Kontrol

    o   Murdick, Ross dan Clagget (1984), Kontrol adalah konsepsi inti dari sitem, karena faktor inilah yang menjiwai ide pokok dari pengadaan sebuah sistem, dan sekaligus merupakan perwujudan nyata dari tiap sistem, sistem – sitem ini dibentuk secaralangsung ataupun tidak adalah untuk tujuan Kontrol.
    o   Kontrol berarti menciptakan atau memelihara :
    a.       Ukuran prestasi dari individu, kelompok, mesin, atau fasilitas.
    b.      Karakteristik dari individu, mesin, atau fasilitas
    c.  Karakteristik atau nilai dari suatu variable dalam batas – batas yang telah ditentukan

    o   Kontrol menyebabkan segala sesuatu terlaksana sesuai dengan keinginan atau rencana dari pihak pengendali. Kontrol dapat dirumuskan dengan tahap sebagai berikut :
    a.       Menetapkan standar prestasi
    b.      Membandingkan prestasi aktual dengan standar
    c.       Mengambil tindakan korktif untuk mengurangi penyimpangan dari standar.  


Saya akan membagikan hasil yang telah dikerjakan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Analisa Perancangan Sistem, 
berikut di bawah ini adalah hasil Tugasnya :

Download file docs : BAB I Manajemen Proyek

TUGAS ANALISIS PERANCANGAN SISTEM - SISTEM MANUFAKTUR PT UNILEVER



MAKALAH




Oleh :
Siti Saidah Bachri
1303038


DOSEN :
Dody Chandra Hadinata, MT


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
2016


SISTEM MANUFAKTUR PT UNILEVER
Dewasa ini banyak perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur  dikarenakan proses  pembuatan produk dari perusahaan manufaktur tidak lagi mengandalkan tenaga manual akan tetapi menggunakan tenaga mesin sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas lebih baik daripada menggunakan tangan (manual). Produk dengan kualitas baik serta angka produktifitas produk meningkat, dapat menambah permintaan. Proses manufaktur sangat cocok untuk perusahaan besar dikarenakan dalam proses pembuatan produk dengan cara manufaktur perusahaan dapat membuat produk dalam jumlah banyak. Salah satu perusahaan besar dengan produk bervariasi adalah PT Unilever.

Didalam persaingan industri yang semakin maju ini perusahaan dituntut untuk selalu melakukan perkembangan positif didalam tubuh perusahaan sehingga perusahaan selalu berupaya memperbaiki diri dengan perencanaan strategi yang baik. Untuk itulah PT Unilever sebagai perusahaan multinasional yang memproduksi produk-produk kebutuhan konsumen perlu untuk mengidentifikasi setiap kekuatan dan kelemahannya, dan selalu memantau setiap peluang yang mendatangkankeuntungan dan ancaman yang mendatangkan kerugian.

 Sejarah Manufaktur
Kata manufaktur berasal dari bahasa Latin manus factus yang berarti dibuat dengan tangan. Kata manufacture muncul pertama kali tahun 1576, dan kata manufacturing muncul tahun 1683. Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku menjadi produk. Proses ini meliputi perancangan produk, pemilihan material, dan tahap-tahap proses dimana produk tersebut dibuat. Pada konteks yang lebih modern, manufaktur melibatkan pembuatan produk dari bahan baku melalui bermacam-macam proses, mesin dan operasi, mengikuti perencanaan yang terorganisasi dengan baik untuk setiap aktifitas yang diperlukan. Mengikuti definisi ini, manufaktur pada umumnya adalah suatu aktifitas yang kompleks yang melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas sebagai berikut:

1.Perancangan Produk – Pembelian – Pemasaran
2.Mesin dan perkakas – Manufacturing – Penjualan
3. Perancangan proses – Production control – Pengiriman
4. Material – Support services – Customer service

Pengertian Proses Manufaktur
Manufaktur adalah proses keindustrian untuk membuat suatu barang dari suatu bahan baku melalui proses teknologi. Arti manufaktur sendiri asalnya adalah membuat barang dengan tangan (manual). Jadi manufaktur itu bukanlah sekedar “ilmu“, tapi sekaligus menyangkut “praktek“ (practice). Dalam manufaktur berpraktek “ilmu tanpa praktek: kosong“ (science without practice: no fruit) tetapi “praktek tanpa ilmu: kerdil” (practice without science: no root).

Praktek dalam manufaktur cepat kadaluwarsa dan cepat berubah karena berkembangnya ilmu pengetahuan, yang berarti juga berkembangnya teknologi. Sekalipun pada prinsipnya tetap meliputi proses-proses material “-forming, -shaping and -cutting”, namun produk-produk manufaktur akan selalu berubah sifat/spesifikasi yang harus dipenuhinya, sesuai dengan perkembangan kebutuhan pemakaian. Pemakaian untuk apapun adalah manusia yang menginginkannya, dan manusia selalu makin meningkat tuntutannya.

Manufaktur tidak dapat hanya dengan berandai-andai. Hanya praktek kuncinya, yang sekaligus didasari kaidah-kaidah ilmu pengetahuan. Praktek berarti teknologi, dan itulah yang harus kita cari, kuasai dan kembangkan. Kegiatan itu harus kita lakukan terus menerus tanpa jemu, sehingga terjadi akumulasi ketrampilan – pengalaman – dan pengetahuan untuk menghadapi perubahan tuntutan.

Faktor-faktor  yang Mendukung Proses Manufaktur
Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi berjalannya proses manufaktur, diantaranya :
1.      Fungsi dan Estetika
Dalam jagad manufaktur fungsi produk manufaktur selalu diukur/dinyatakan dalam besaran-besaran alam, baik itu berbasis ilmu-ilmu Fisika, Kimia maupun Biologi dengan alat bantu hitung menghitung Matematika. Perhatikan besaran-besaran seperti : kekuatan, kemampuan perubahan bentuk, kepegasan, daya tahan, kestabilan dimensional, ketahanan aus baik terhadap gesekan maupun korosi, kelunakan, mudah dibentuk, mudah diwarnai, berat jenis dll. Semua itu kita hadapi secara intrinsik dalam kehidupan manufaktur. Mengapa demikian? Karena tidak akan ada manufaktur kalau tidak ada material, yang sifat-sifatnya antara lain seperti dinyatakan diatas. Proses manufaktur sendiri adalah proses “pertambahan nilai“ terhadap material-material yang memenuhi persyaratan-persyaratan diatas.

Oleh karena itu proses manufaktur sejatinya adalah “proses ekonomi“, sehingga harus tetap mengacu pada kaidah-kaidah ekonomi. Ternyata bukan hanya itu yang dihadapi jagad manufaktur, tetapi juga “estetika“, keindahan yang secara alamiah menjadi kesukaan manusia. Ini bisa direpresentasikan dalam rupa/warna, penampilan, bentuk, bahkanfriendliness. Betapa jagad manufaktur harus menanggapi selera keindahan ini yang sering harus menyimpang dari kaidah ekonomi dan teknik-teknik manufaktur.

Bentuk-bentuk “simetri“ adalah yang secara teknis lebih mudah dan lebih ekonomis. Namun demi keindahan, maka banyak produk-produk yang a-simetris. Garis lurus dan bidang datar dari segi manufaktur adalah yang termudah, namun demi keindahan maka banyak garis lengkung dan bidang-bidang yang melekuk, itupun sering harus a-simetris dan non-linear. Memang ada juga bentuk-bentuk karena tuntutan ruang (space), tetapi tetap mempertahankan spesifikasi fungsi, yang masih bisa dikategorikan sebagai “technical reasons“.

2.      Material dan Proses
Kalau kita mengunjungi Machine Expo, baik itu yang di Chicago, Hanover maupun Tokyo, hakekatnya yang kita perhatikan adalah proses-proses manufaktur yang mampu dilakukan oleh mesin-mesin yang dipamerkan, yang kalau kita perhatikan dari tahun ke tahun makin canggih untuk kerjanya.
Tidak hanya proses permesinan/manufaktur yang dipamerkan, tetapi juga peralatan-peralatan untuk melakukan pengukuran-pengukuran dan kontrol terhadap besaran-besaran yang antara lain disebutkan diatas. Beruntung computational modellingberkembang pesat dalam proses kerekayasaan yang dipadukan dengan kemajuanintelligent and smart machineries. Bayangkan bila teknologi-teknologi semacam itu tidak ada, bagaimana kita memenuhi tuntutan-tuntutan fungsi – estetika – dan ekonomi diatas ! Manufaktur ditakdirkan menghadapi dan harus tanggap & siap terhadap : emerging -, new-, matured, and phased out– technologies, dimana siklus tersebut semakin cepat saja terjadinya. Yang tetap tegak adalah “the fundamental principles“ of manufacturing, karena dari situlah teknik dan teknologi baru akan lahir. Teknologinya bisa berubah, tapi besaran yang ingin dicapai tidak banyak berubah, yang berubah adalah ukuran satuannya, seperti makin ringan, makin kuat, makin kecil, makin kompak, makin terjangkau dan banyak makin-makin yang lain.

 Sejarah PT. Unilever Indonesia
PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken NV Lever ini dengan akta No 23 dari Mr AH van Ophuijsen, notaris di Batavia. pada tanggal 22 Juli 1980 nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi perusahaan terkemuka Home dan Personal Care serta Foods dan produk Ice Cream di Indonesia.
Portofolio Unilever Indonesia mencakup banyak merek dunia paling dikenal dan dicintai, seperti Pepsodent, yang Pond, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall, Blue Band, Royco, Bango dan banyak lagi.Perusahaan menawarkan sahamnya kepada publik pada tahun 1981 dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2009, Perusahaan peringkat ketujuh di Bursa Efek Indonesia dalam hal kapitalisasi pasar.
Perusahaan memiliki dua anak perusahaan: PT Anugrah Lever (dalam likuidasi), anak perusahaan yang dimiliki 100% (sebelumnya pemasaran perusahaan patungan untuk saus kedelai) yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever, anak perusahaan yang dimiliki 51% yang bergerak di bidang distribusi, ekspor , dan impor barang di bawah merek dagang Domestos Nomos. “Menyentuh kehidupan konsumen Indonesia dan pelanggan di mana-mana”.

Perusahaan berusaha untuk mengelola dan mengembangkan bisnis secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. Nilai-nilai kita dan standar yang ditetapkan dalam Kode Etik Prinsip Bisnis (CoBP) yang kita sepenuhnya memegang. Perusahaan berbagi nilai-nilai dan standar dengan mitra bisnis perusahaan termasuk pemasok dan distributor perusahaan.
Perusahaan memiliki enam pabrik di Jababeka Industrial Estate, Cikarang, Bekasi dan dua pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, dengan kantor pusat di Jakarta. Produknya terdiri dari sekitar 32 merek kunci dan 700 SKU yang dijual melalui jaringan distributor independen sekitar 370 mencakup ratusan ribu outlet di seluruh Indonesia. Produk didistribusikan melalui pusat distribusi sentral sendiri, gudang satelit, depot dan fasilitas lainnya.

Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab sosial, Unilever Indonesia telah Tanggung Jawab Perusahaan sebuah program yang luas (CSR) Sosial. Keempat pilar program-programnya Lingkungan, Gizi, Kebersihan dan Pertanian Berkelanjutan. Contoh program CSR perusahaan meliputi Kampanye Cuci Tangan dengan Sabun (Lifebuoy), Program Pendidikan Kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent), Program Konservasi Makanan Tradisional (Bango), dan Kampanye untuk Memerangi Kelaparan dan Malnutrisi untuk membantu anak-anak kekurangan gizi Indonesia (Blue Band) .
Visi :
Empat pilar utama dari visi perusahaan menggambarkan arah jangka panjang dari perusahaan – kemana tujuan perusahaan dan bagaimana perusahaan menuju ke arah sana:
·         Perusahaan bekerja untuk membangun masa depan yang lebih baik setiap hari
·         Perusahaan membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik bagi mereka dan bagi orang lain
·         Perusahaan menjadi sumber inspirasi orang-orang untuk melakukan hal kecil setiap hari yang dapat membuat perbedaan besar bagi dunia
·         Perusahaan akan mengembangkan cara baru dalam melakukan bisnis dengan tujuan membesarkan perusahaan perusahaan dua kali lipat sambil mengurangi dampak lingkungan
Misi :
·         Menciptakan kehidupan yang cerah
·         Menjadi inspirasi untuk masyarakat luas
·         Memberikan pelayanan yang baik pada masyarakat
Perusahaan selalu percaya akan kekuatan brand perusahaan dalam meningkatkan kualitas kehidupan orang-orang dan dalam melakukan hal yang benar. Semakin bertumbuhnya bisnis perusahaan, meningkat pula tanggung jawab perusahaan. Perusahaan mengenali tantangan global seperti perubahan iklim yang menjadi kepedulian kita bersama. Mempertimbangkan dampak yang lebih luas dari tindakan perusahaan selalu menyatu dalam nilai-nilai perusahaan dan merupakan bagian fundamental mengenai siapa diri perusahaan.

                                                      Kesimpulan
Manufaktur adalah proses keindustrian untuk membuat suatu barang dari suatu bahan baku melalui proses teknologi. Proses kerja perusahaan manufaktur tidak bisa sembarangan karena biasanya perusahaan yang proses pembuatan produknya dengan cara manufaktur melakukan sebuah perancangan yang sangat matang. Selain itu para pekerja di perusahaan manufaktur juga harus memiliki ketrampilan, pengalaman dan pengetahuan yang luas untuk menghadapi persaingan pasar.

DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, Agus. (2003). Perencanaan Sistem Produksi Buku 1. BPFE.Yogyakarta.               
Assauri, Sofian (2008). Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universtas Indonesia.
Chase, Jacob Aquilano (2004), Operation Management for   Competitive Advantages, Tenth Edition, Mc Graw Hill.
Ginting, Rosnani (2007). Sistem Produksi, Graha Ilmu, Yogyakarta.          

Download file docs : BAB I Manajemen Proyek