Catatan Kuliah Teknik Industri, Operation Research, Sistem Produksi dll. Materi Kuliah Teknik dan Manajemen Industri : September 2016

Saturday 24 September 2016

MANAJEMEN PERUPAHAN

MANAJEMEN PERUPAHAN

ANALISA FINANSIAL

ANALISA FINANSIAL

STATISTIK NON PARAMETRIK

STATISTIK NON PARAMETRIK

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 

PSIKOLOGI INDUSTRI

 FAKULTAS TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PSIKOLOGI INDUSTRI


DAFTAR ISI 
  1. MAKNA PERBEDAAN - PERBEDAAN INDIVIDU DALAM INDUSTRI

- Pengertian Organisasi Perusahaan
- Perbedaan Individu Dalam Segi Fisiknya
- Perbedaan Individu Dalam Segi Psikis
- Prisip - prinsip Hukum Tingkah Laku Manusia
- Kesimpulan

 2. ANALISIS JABATAN

- Pengantar 
- Isi Analisis Jabatan
- Metode Yang Dipergunakan Untuk Analisis Jabatan 
- Bagaimana Memvalidir Analisis Jabatan
- Bagaimana Membuat Analisis Jabatan Sehingga Dapat Dipercaya
- Kegunaan Analisis Jabatan
- Hasil Analisi Jabatan

3. PENGUKURAN TERHADAP KECAKAPAN KERJA KARYAWAN (MEASURING EMPLOYEE PROFICIENCY)

- Pengantar
- Beberapa Pendekatan Untuk Mengukur Kecakapan Kerja Karyawan
- Macam - macam prosedur Subjektif
- Rating Scale
- Checklist
- Employee Comparison
- Critical Incident
- Group Appraisal
- Essay Evaluation

  4. MOTIVASI KERJA

- Pengantar
- Hakekat Kerja
- Job Performance
- Need Hierarchy Theory
- Teori Kebutuhan Model Edwards
- Teori Motivasi Sosial Model Mc Clelland
- Hubungan Antara Job Performance dengan Motivasi Kerja
- Pengukuran Job Performance

5. PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN PERSONIL

- Pengantar
- Faktor - Faktor yang harus diperhatikan dalam Training
- Definisi Training ( latihan) dan Pengembangan Personil
- Identifikasi Kebutuhan Training/ Pengembangan Tenaga kerja
- Sistem Training & Pengembangan
- Penetapan Sasaran/ Tujuan Latihan/ Pengembangan Tenaga Kerja
- Evaluasi Program Latihan da Pengembangan
- Evaluasi Terhadap reaksi (Tanggapan Peserta)
- Pola - pola Eksperimen dan Analisanya
- Metode - Metode latihan dan Pengembangan
- Prinsip - prinsip Belajar Dalm Proses Mengajar - Belajar

6. MASALAH UPAH

- Pengertian Mengenai Upah
- Sistem Upah
- Macam - macam Upah perangsang
- syarat - syarat bagi suatu Rencana dan Sistem Upah yang Baik

7. KEPUASAN KERJA

- Definisi Kepuasan Kerja
- Teori - teori tentang kepuasan kerja
- Penelitian - penelitian tentang kepuasan Kerja

8. TINGKAH LAKU MEMBELI (CONSUMER BEHAVIOR)
 - Tinjauan Psikologis Terhadap Tingkah Laku Membeli
 - Menilai keinginan serta kebutuhan para konsumen berdasarkan situasi pasar
 - Mewujudkan kebutuhan dan Keinginan para Konsumen ke dalam bentuk barang - barang
 - Segi Psikologis dari Advertensi
 - Fungsi Advertensi dalam marketing
 - Pengertian mengenai Advertensi
 - Kegunaan
 - effektifitas Advertensi
 - Kesimpuulan

9. TINJAUAN PSIKOLOGI MENGENAI MASALAH KEWIRASWASTAAN

- Pengantar
- Pentingnya Kualitas Karakteristik Psikologik bidang kewiraswastaan
- Peranan wiraswasta
- Ciri - ciri Psikologik seorang wiraswasta
- Bagaimana kewiraswastaan di Indonesia
- Masalah Pengembangan Kewiraswastaan 



Tuesday 20 September 2016

SISTEM PRODUKSI II

FAKULTAS TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTR - SISTEM PRODUKSI II



Mata Kuliah Sistem Produksi ini, adalah mata kuliah lanjutan dari mata kuliah Penelitian Operasi I & II. Ada baiknya sebelum mempelajari Sistem Produksi, harus mempelajari terlebih dahulu Penelitian Operasi I & II.
Saya akan membagikan resume materi sistem produksi modern , 


HUBUNGAN  JIT, ERP dan TOC
Pendahuluan - Proses industri harus dipandang sebagai suatu perbaikan terus menerus (continous inmprovement), yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk, pengembangan produk, proses produksi, sampai distribusi kepada konsumen. Seterusnya, berdasarkan informasi sebagai umpan balik yang dikumpulkan dari pengguna produk (pelanggan) itu kita dapat mengembangkan ide-ide untuk menciptakan produk baru atau memperbaiki produk lama beserta proses produksi yang ada saat ini. Pengembangan suatu industri manufacturing memerlukan perbaikan reformasi bisnis modern yang mencakup keseluruhan sistem industri dari kedatangan material sampai distribusi kepada konsumen dan desain ulang produk untuk masa mendatang.

Sistem manajemen industri tradisional memperlakukan departemen pemasaran sebagai departemen yang bertugas sekedar menjual produk dan mengelola administrasi penjualan. Kondisi ini diperparah lagi dengan departemen Production Planning and Inventory Control (PPIC) yang berfungsi sekedar untuk menyetujui dan mengeluarkan pesanan produksi, tanpa berpesan penting dalam peningkatan efisiensi, kualitas, daya saing dan lain-lainya, sehingga tampak adanya kesenjangan komunikasi yang bertanggung jawab memberikan informasi yang berkaitan dengan kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu perusahaan menerapkan strategi sistem perencanaan dan pengendalian manufacturing untuk menghindari masalah yang mungkin terjadi pada proses manufaktur nanti. Strategi-strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk melakukan continous improvement antara lain MRP, MRP II, ERP, Just In Time maupun TOC.

JUST IN TIME (JIT) - Merupakan falsafah pemecahan masalah yang berkelanjutan dan memang harus dihadapi yang dapat menyebabkan sesuatu terbuang percuma. Karena banyak manfaat dari JIT maka konsep ini sangat penting untuk dipelajari.

JIT adalah suatu filosofi yang dikembangkan oleh Taiichi Ohno yang diterapkan dalam sistem produksi Toyota Motor Company di Jepang yang menekankan pemborosan dan segala sesuatu yang tidak memberi nilai tambah dengan menyediakan sumber daya pada tempat dan waktu yang tepat. Filosofi meliputi suatu penekanan atas pengurangan biaya setup, small lotsizes, sistem tarik, level produksi, dan penghapusan waste. JIT adalah suatu filosofi manajemen yang bekerja keras untuk menghapuskan barang sisa pabrikasi dengan melakukan produksi pada tempat dan waktu yang tepat. Barang sisa diakibatkan oleh manapun aktivitas yang menambahkan biaya tanpa menambahkan nilai, seperti perpindahan dan menyimpan. Sistem JIT ini akan mengakibatkan persediaan lebih sedikit, jumlah pekerja lebih sedikit, dan biaya produksi yang lebih rendah serta produk dapat diserahkan ke pelanggan tepat waktu. Terdapat tiga prinsip utama just in time dalam pengendalian kualitas, yaitu output yang bebas cacat adalah lebih penting daripada output itu sendiri, segala kesalahan dan kerusakan dapat dicegah, dan tindakan pencegahan adalah lebih murah daripada pekerjaan mengulang.


Roger G. Schroeder, mendefinisikan tujuan sistem just in time adalah memperbaiki laba dan hasil investasi melalui pengurangan biaya, penurunan sediaan, dan perbaikan mutu. Sarana untuk mencapai tujuan ini adalah menghilangkan pemborosan dan melibatkan para pekerja di dalam proses produksi. Yang dilakukan dalam JIT adalah pengurangan kesia-siaan dan pengurangan variabilitas.

1. Pengurangan Kesia-siaan
Kesia-siaan dalam proses produksi barang maupun jasa adalah pemberian penjelasan mengenai sesuatu yang tidak menambah nilai produk, baik yang disimpan, diperiksa, terlambah diproduksi, mengantre maupun yang rusak. Lebih jauh lagi, setiap kegiatan yang menurut konsumen tidak menambah nilai produk merupakan suatu kesia-siaan. JIT mempercepat proses produksi sehingga memungkinkan penghantaran produk kepada konsumen lebih cepat dan persediaan dalam prosespun menurun jumlahnya, sehingga memungkinkan pemanfaatan yang lebih produktif pada asset yang sebelumnya disimpan dalam persediaan.

2. Pengurangan Variabilitas
Menurut konsep JIT, untuk menjalankan pergerakan bahan baku maka manajer mengurangi variabilitas yang disebabkan factor internal maupun eksternal.Variabilitas adalah setiap penyimpangan dari proses optimal yang mengantarkan produk sempurna tepat waktu setiap saat.Semakin kecil variabilitas semakin kecil pula kesia-siaan yang terjadi. Kebanyakan, terjadinya variabilitas timbul karena perusahaan mentolerir kesia-siaan, atau karena manajemen yang jelek, yang diantaranya dapat dirinci sebagai berikut:

Karyawan, fasilitas dan pemasok memproduksi unit-unit produk yang tidak sesuai dengan standar, terlambat atau jumlah tidak sesuai.
Engineering drawing atau spesifikasi tidak akurat.
Bagian produksi mencoba memproduksi sebelum spesifikasi lengkap.
Permintaan konsumen tidak diketahui.
Walaupun ada beberapa penyebab variabilitas, seringkali variabilitas tidak terlihat karena persediaan menyembunyikan masalah. Oleh karena itu konsep JIT diperlukan.
Oleh karena itu konsep yang mendasari JIT adalah system “tarik” yaitu memproduksi satu unit lalu ditarik ke tempat yang memerlukannya pada saat diperlukan.
Banyak perusahaan masih menggerakkan bahan baku melalui fasilitas dengan cara “dorong” yaitu pesanan ditumpuk di departemen pemrosesan agar dapat dikerjakan pada setiap ada kesempatan. Jadi bahan baku didorong ke stasiun kerja hulu tanpa memandang persediaan sumber daya. Sistem tarik dan dorong merupakan antitesis dari konsep JIT.

FAKTOR KUNCI SUKSES DALAM JUST IN TIME
Dengan memperhatikan ilustrasi berupa penjelasan konsep JIT menunjang tercapainya Keunggulan kompetitif maka dapat disimpulkan bahwa ada tujuh factor kesuksesan JIT yaitu:

1. Suppliers
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah: Kedatangan material dan produk akhir termasuk kesia-siaan, Pembeli dan pemasok membentuk kemitraan, Kemitraan JIT mengeliminir (Kegiatan yang tidak penting, Persediaan dalam perjalanan, Pemasok yang jelek)

2. Layout
Tata letak memungkinkan pengurangan kesia-siaan yang lain, yaitu pergerakan. Misalnya pergerakan bahan baku maupun manusia menjadi fleksibel. JIT mempersyaratkan: a. Sel kerja untuk product family. b. Pergerakan atau perubahan mesin. c. Jarak yang pendek. d. Tempat yang kecil untuk persediaan. e. Pengiriman langsung ke area kerja.

3. Inventory
Persediaan dalam system produksi dan distribusi sering dadakan untuk berjaga-jaga. Tehnik persediaan yang efektif memerlukan Just In Time bukan Just In Case. Persediaan Just In Time merupakan persediaan minimal yang diperlukan untuk mempertahankan operasi system yang sempurna yaitu jumlah yang tepat tiba pada saat yang diperlukan bukan sebelum atau sesudah.
4. Schedulling
Jadwal yang efektif dikomunikasikan di dalam organisasi dan kepada pemasok, maka akan sangat mendukung penerapan JIT. Penjadwalan yang lebih baik juga meningkatkan kemampuan untuk memenuhi pesanan konsumen., menurunkan persediaan dan mengurangi barang dalam proses. JIT mensyaratkan: a. Mengkomunikasikan penjadwakan kepada supplier. b. Jadwal bertingkat. c. Menekankan bagian dari skedul paling dekat dengan jatuh tempo. d. lot kecil. e. Tehnik Kanban.

5. Preventive Maintenance
Pemeliharaan dilakukan dalam rangka untuk menjaga hal-hal yang diinginkan supaya tidak terjadi atau tindakan pencegahan. Misalnya dengan cara pemeliharaan rutin pada fasilitas yang digunaka, maupun pelatihan karyawan secara terus-menerus agar dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

ERP (Enterprise Resource Planning) System - merupakan software yang mengintegrasikan semua departemen dan fungsi suatu perusahaan ke dalam satu sistem komputer yang dapat melayani semua kebutuhan perusahaan, baik dari departemen penjualan, HRD, produksi atau keuangan. Meski kebutuhannya berbeda, ERP harus mampu memenuhinya. Satu syarat yang tidak boleh ditawar-tawar lagi adalah terintegrasi, yang menggabungkan berbagai kebutuhan pada satu software dalam satu logical database, sehingga memudahkan semua departemen berbagi informasi dan berkomunikasi. Selain itu ERP merupakan sistem informasi  yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur  maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan. ERP berkembang dari (MRP II) dimana MRP II sendiri adalah hasil evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya mengangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice dan akunting perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia. ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini.

Keuntungan dari ERP adalah untuk integrasi data keuangan, standarisasi proses operasi dan standarisasi data dan informasi. Keuntungan lain yang bisa diukur dengan menggunakan ERP adalah penurunan inventori, penurunan tenaga kerja secara total, peningkatan service level, peningkatan kontrol keuangan, penurunan waktu yang di butuhkan untuk mendapatkan informasi. Software ERP yang saat ini beredar, baik yang berlisensi bayar maupun open source antara lain SAPJDEBAAN,MFGProProtean dan Compiere.

Teori pembatas (Teory of Constraint/TOC) - Filosofi manajemen yang dikembangkan oleh Dr. Eliyahu M. Goldratt seorang ahli psikis Israel. TOC Berbasis pada pernyatan bahwa ada pembatas atau kelemahan atau area kritis yang akan menghambat pergerakan maju suatu proses.Jika kinerja/performasi untuk ditingkatkan, suatu organisasi harus mengidentifikasi pembatasnya, mengeksploitasi pembatasnya di dalam langkah pendek dan di dalam waktu yang lebih lama, mencari jalan untuk mengatasi pembatas-pembatas (sumber daya yang dibatasi). Hal ini dituangkan Goldratt pada buku karangannya ”The Goal”

Ada 5 langkah untuk menjalankan TOC
1.      Identifikasi constraint
2.      putuskan bagaimana mengeksploitasi constraint
3.      Jabarkan dan sinkronisasikan semua hal untuk membuat keputusan
4.      Tingkatkan kinerja constraint
5.      Jika dari langkah 1 sampai 4 ada yang berubah, ulangi kembali dari langkah 1

Ke 5 langkah tersebut biasanya disebut ‘5 step of TOC’ dan merupakan prinsip dasar dalam mengembangkan solusi TOC secara generik, yang mencakup pengelolaan proses, inventori, rantai supply, pengembangan produk.

Teori pembatasnya terdiri dari :
Mengidentifikasi sistem pembatas Ã¨ tidak ada peningkatan yang mungkin kecuali kalau pembatas atau hubungan yang sangat lemah ditemukan.
Memutuskan bagaimana cara mengeksploitasi sistem pembatasè membuat pembatas seefektif mungkin.

Tetap memperhatikan bagian-bagian lain yang mempengaruhi pembatas Ã¨ tetap memperhatikan bagian lain dari sistem yang mendukung pembatas, sekalipun ini mengurangi efisiensi sumber daya yang bukan merupakan pembatas.

Menaikkan sistem pembatas Ã¨ pengembangan kapasitas pembatas untuk mendapatkan level performansi yang lebih tinggi. Jika suatu pembatas sudah terselesaikan maka lanjutjan kembali ke cara pertama yaitu mengidentifikasi pembatas-pembatas lain guna proses peningkatan berkelanjutan.

Tujuan dari TOC :
1.      Meningkatkan throughput.
2.      Menekan inventori
3.      Mempertahankan atau menghilangkan biaya operasi.
4.      Hubungan antara MRP, MRP II, ERP, JIT dan TOC

Hubungan antara ERP, JIT, maupun TOC
    Ketiganya merupakan suatu metodologi fabrikasi / filosofi manajemen pengontrolan sistem manufaktur yang diterapkan pada sebuah perusahaan dengan tujuan utamanya adalah menyelesaikan permasalahan manufaktur yang terjadi pada suatu perusahaan guna melakukan continous improvement. Tetapi perbedaan dari kelima filosofi tersebut adalah pada cara menyelesaikan masalah. Ada yang dengan cara mengurangi pemborosan (waste elimination) baik dalam material/barang, biaya, maupun waktu yang berkaitan dengan proses manufaktur, ada yang mengidentifikasi pembatas-pembatas yang menghalangi kemajuan suatu proses, dan ada yang mengatur sistem perencanaan produksi baik menggunakan cara konvensional maupun modern.

Saturday 17 September 2016

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


Pendidikan Agama adalah salah satu mata kuliah di jurusan Teknik Industri. Materi kuliah kali ini yang akan saya bagikan disini adalah tentang Makhluk Hidup,  Minuman dll.

saya akan membahas tentang Makhluk hidup, yaitu Binatang. Binatang yang akan saya bahas disini adalah binatang yang memiliki nama KAMBING 

KAMBING

Kambing memiliki banyak manfaat bagi manusia. Air susu kambing memiliki manfaat yang hampir sama dengan ASI. Daging kambing itu berkah dan tidak berbahaya, orang yang memelihara kambing kemudian menggembalanya akan memiliki sifat rendah hati.

Penyebab daging  kambing disebut tidak baik untuk adalah dikarenakan salahnya proses pengolahan daging itu sendiri menjadi makanan, misalnya memakai bumbu dan minyak yang berlebihan, terlalu lama diolah sehingga vitamin dan kandungan mineralnya hilang.


Penyebab lainya adalah terlalu banyaknya mengkonsumsi daging saat pesta daging di hari raya, yang dapat memicu penyakit. Karena apa saja yang berlebihan saat dimakan maka akan menjadi racun, menurut ilmu kedokteran modern bahwa semua zat berpotensi menjadi racun, tidak ada yang tidak, dosis dan indikasilah yang membedakannya apakah ia akan menjadi racun atau obat.


Pola hidup di zaman sekarang yang tidak sehat, makanan tidak sehat, dan gerakan yang kurang juga menjadi faktor penting menumpuknya lemak dan kolestrol, sehingga ada akumulasi sedikit saja kolestrol atau zat lainnya maka sudah berbahaya. 

Friday 16 September 2016

PENGANTAR EKONOMI

PENGANTAR EKONOMI 

ANALISA KEPUTUSAN

FAKULTAS TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRIANALISA KEPUTUSAN


Analisa Keputusan adalah salah satu mata kuliah pilihan yang ada di jurusan Teknik Industri, mata kuliah ini menurut saya adalah mata kuliah yang cukup menyenangkan untuk dipelajari, karena kuliah yang saya dapatkan dari dosen mata kuliah ini berkaitan dengan pengambilan keputusan terhadap masalah yang sering dialami dalam kehidupan sehari - hari. 

Sekarang saya ingin membagikan salah satu tugas yang telah saya kerjakan untuk tugas mata kuliah Analisa Keputusan. 

Berikut di Bawah ini saya bagikan hasil dari tugas yang telah saya kerjakan :

TUGAS
ANALISAKEPUTUSANDiajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan Mata Kuliah Analisa Keputusan






Oleh
Siti Saidah Bachri
1303038



PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
2016


SOAL :
1.      Sebuah perusahaan akan memilih satu diantara tiga produk baru untuk dipasarkan. Produksi pertama untuk ketiga produk tersebut telah selesai dilakukan. Demikian studi mengenai harganya. Dari hasil penelitian pasar diketahui pula distribusi kemungkinan tingkat penjualan yang mungkin dicapai ketiga produk tersebut.
Datanya adalah sebagai berikut :
Produk yang dapat dihasilkan
Produk
Harga per unit
Ongkos
Penerimaan
A
5000
2000
3000
B
8000
4000
4000
C
10000
5000
5000
Distribusi peluang tingkat penjualan dan produk tsb
Tingkat Penjualan /unit
Probabilitas
A
B
C
0
0
0.1
0.1
100
0
0.2
0.3
200
0.1
0.2
0.3
300
0.1
0.4
0.2
400
0.2
0.1
0.1
500
0.6
0
0
Tentukan :
a.       Pohon Keputusan untuk soal tersebut
b.      Satu jenis produk yang akan dipasarkan. Berdasarkan nilai ekspektasi alternatif mana yang dipilih.
c.       Produk manakah yang dipilih berdasarkan tingkat aspirasi perolehan keuntungan minimal 400 juta rupiah.

PENYELESAIAN :
Tujuan Perusahaan : Memilih satu diantara tiga produk untuk dipasarkan.
a.       Adapun Pohon Keputusan nya adalah sebagai berikut:


Menurut Pemilihan langsung, Dominasi Stokastik 

Pohon Keputusan 
b. Nilai Ekspektasi 
Jadi, Alternatif produk A terpilih karena memiliki nilai ekspektasi tertinggi yaitu sebesar
Rp 1.290.000 di bandingkan dengan nilai ekspektasi produk lain.
c. Berdasarkan tingkat aspirasi perolehan nilai keuntungan minimal Rp 400.000
Probabiltas Keuntingan Produk A adalah 0.6 
Probabiltas Keuntungan Produk B adalah 0.4
Probabilitas Keuntungan Produk C adalah 0

Jadi Alternatif produk A terpilih karena memiliki probabilitas keuntungan 0,6 dan keuntungan yang akan didapatkan berdasarkan probablitas tersebut adalah Rp.900.000

ANALISA PERANCANGAN KERJA (TEKNIK TATA CARA KERJA)


FAKULTAS TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI - ANALISA PERANCANGAN KERJA (TEKNIK TATA CARA KERJA)


Buku referensi yang dapat digunakan untuk dijadikan buku pegangan dalam mata kuliah ini yaitu :
  1. Sutalaksana, Iftikar dkk .1979 Teknik Tata Cara Kerja
  2. Wignjosoebroto, Sritomo. Teknik dan Tata Cara Kerja
Gambar dibawah ini adalah hasil foto dari Isi buku Teknik Tata Cara Kerja dari Sutalaksana, yang terdiri dari :
  1. Cover 
  2. Daftar Isi 
  3. Pendahuluan
  4. BAB 1








Contoh kegiatan yang termasuk Lambang Operasi  dalam peta kerja :

  • Pekerjaan membubut besi dengan mesin Bubut
  • Pekerjaan menggergaji kayu dengan Gergaji
  • Pekerjaan melubangi besi dengan menggunakan mesin Drilling 
  • Pekerjaan penyayatan besi dengan menggunakan mesin Frais   

    Contoh kegiatan yang termasuk Lambang Pemeriksaan  dalam peta kerja:

    ·          Menguji Kualitas dan kuantitas bahan baku dan bahan pembantu produksi teh botol   
    ·         Memeriksa hasil pengerjaan mesin bubut    
    ·         Meneliti informasi bahan benda kerja yang akan dibubut
    ·         Mengukur benda kerja yang akan dibubut 

    Contoh Kegiatan yang termasuk Lambang Transportasi  dalam peta kerja :

    ·         Memindahkan benda kerja yang sudah selesai dibubut ke tempat penyimpanan
    ·         Memindahkan benda kerja dari mesin bubut ke mesin frais
    ·        Memindahkan baju yang telah dicuci kedalam pengering baju di mesin cuci

    Contoh Kegiatan yang termasuk Lambang Menunggu  dalam peta kerja :

    ·         Benda kerja menunggu untuk di pahat di mesin frais
    ·         Benda kerja menunggu untuk di bubut di mesin bubut
    ·          Hasil baju cucian menunggu dikeringkan

    Contoh Kegiatan yang termasuk Lambang Penyimpanan  dalam peta kerja :

    ·         Menyimpan Teh Botol yang sudah jadi hasil pembuatan di pabrik di Gudang penyimpanan
    ·         Menyimpan dokumen- dokumen hasil praktikum
    ·         Menyimpan buku-buku kuliah di rak buku

    Contoh kegiatan kerja yang termasuk kegiatan kerja keseluruhan   

    ·          Kegiatan Pembuatan Tahu
    ·          Kegiatan pembuatan Kursi Kuliah
    ·          Kegiatan pembuatan sop buah
    ·          Kegiatan Mencuci baju manual

    Contoh kegiatan kerja yang termasuk kegiatan kerja setempat

    ·         Kegiatan menjahit baju yang terlepas-lepas benangnya
    ·         Kegiatan mengupas sayur-sayuran dan buah-buahan
    ·         Kegiatan menulis sebuah catatan pada saat belajar
    ·         Kegiatan mencuci piring  



·