FAKULTAS TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI -
A. HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
Manusia
memiliki arti sebagai makhluk yang berakal budi dan mampu menguasai makhluk
lain. Makhluk sendiri memiliki arti bahwa segala sesuatu yang diciptakan oleh
Tuhan. Individu mengandung arti bahwa manusia mampu berdiri sendiri. Dan untuk
sosial memiliki arti bahwa manusia pun membutuhkan manusia yang lain untuk
berinteraksi. Pada dasarnya, kegiatan atau aktivitas seseorang ditujukan untuk
memenuhi kepentingan diri dan kebutuhan diri. Sebagai makhluk dengan kesatuan
jiwa dan raga, maka aktivitas individu adalah untuk memenuhi kebutuhan baik
kebutuhan jiwa, rohani, atau psikologis, serta kebutuhan jasmani atau biologis.
Pemenuhan kebutuhan tersebut adalah dalam rangka menjalani kebutuhannya.
1.
Pengertian individu :
“individu” berasal dari kata latin “individuum” yang
berarti yang tak terbagi. Sebutan yang biasa dipakai untuk
menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dianterbatas. Individu bukan
berarti sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi,melainkan sebagai
satu kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan. Dapat
disimpulkan bahwa individu merupakan seorang manusia yang tidak hanya memiliki
peranan khas disalam lingkungan sosialnya, tetapi juga mempunyai kepribadian
serta pola tingkah laku spesifik dirinya.
2.
Pengertian masyarakat :
Masyarakat adalah wadah segenap antara hubungan
sosial yang terdiri atas banyak keolektiva serta kelompok dan tiap kelompok
terdiri dari subkelompok. Jelasnya masyarakat adalah sekelompok manusia yang
telah memiliki tatanan kehidupan, norma, dan adat istiadat
yang ditaati seluruh anggota kelompok.
B.
PERANAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
MAKNA
INDIVIDU
Manusia
adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat
dibagi atau dipisahkan antara jiwa dan raganya.
Para
ahli psikologi modern menegaskan bahwa manusia merupakan suatu kesatuan jiwa
raga yang kegiatan seluruh jiwa dan raganya merupakan kesatuan
keseluruhan.
Selain
sebagai makhluk keseluruhan jiwa raga, manusia sebagai makhluk individu juga
berarti tiap orang merupakan pribadi yang khas menurut corak kepribadiannya
termasuk kelebihan dan kelemahannya.
Kenyataannya
dalam kehidupan sehari-hari individu berkembang sesuai dengan ciri khas
masing-masing walaupun didalam lingkungan yang sama persis.
Untuk
menjadi individu yang mandiri, manusia harus mengalami
proses-proses dalam kehidupannya. Proses yang dilaluinya pertamam
kali adalah proses pergaulan di lingkungan keluarga. Karakter
terbentuk dalam lingkungan keluarga secara bertahap melalui interaksi : etika,
estetika, dan moral agama. Manusia semenjak dilahirkan membutuhkan proses
pergaulan dengan orang disekitarnya untuk memenuhi kebutuhan lahir dan batinnya
yang dapat membentuk dirinya kelak.
MAKNA
MASYARAKAT:
Masyarakat
timbul dari kumpulan individu yang telah cukup lama hidup dan berkejasama.
Kelompok
manusi ayang dimaksud,belum mengalami proses fundamental :
·
Adaptasi dan organisasi dari tingkah
laku anggotanya.
·
Timbul perasaan berkelompok secara
lambat laun atau bertahap.
Proses ini biasanya terjadi tanpa disadari oleh
semua anggota kelompok dalam trial and error.
Pengertian
masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan hubungan dalam hidup bersama
tidak dibatasi oleh lingkungan,bangsa, dan sebagainya. Dalam arti sempit, sekelompok
orang yang dibatasi aspek tertentu seperti territorial, bangsa, golongan dan
sebagainya.
Dapat
diambil kesimpulan bahwa masyarakat harus mempunyai syarat sebagai berikut:
·
Harus ada sekumpulan
banyak manusia
·
Bertempat tinggal disuatu tempat atau daerah
tertentu dalam waktu yang sangat lama
·
Adanya aturan atau undang-undang yang
dapat membatasi atau mengatur mereka sesuai dengan tujuan dan kepentingan
bersama
Didalam hubungan sekelompok manusia yang paling
penting adalah reaksi dari hungan tersebut, apakah mereka bisa menerima dan
mentaati aturan tersebut atau tidak. Reaksi ini dapat membuat hubungan manusia
bertambah luas.
Manusia
sejak lahir mempunyai 2 hasrat atau keinginan yaitu:
Untuk
menjadi satu dengan manusia lain di lingkungan sekitarnya yaitu masyarakat
Untuk
menjadi satu dengan suasana sekelilingnya.
Untuk
dapat menyesuaikan diri,manusia menggunakan pikiran, akal, dan logikanya untuk
menghadapi hambatan hidup dan memenuhi kebutuhannya.
Faktor
yang membuat manusia hidup berkelompok, yaitu:
·
Dorongan untuk memudahkan dalam mencari
makan
·
Dorongan untuk mempertahankan diri dari
ancaman luar dan beradaptasi dengan alam
·
Dorongan untuk mempertahankan jenisnya
Suatu
himpunan manusia supaya merupakan kelompok sosial harus memenuhi syarat-syarat,
antara lain:
Setiap
anggota harus sadar bahwa ia merupakan bagian dari kelompoknya
Ada
hubungan timbal antara anggotanya
Memiliki
faktor yang sama seperti tujuan, kepentingan, kepercayaan atau ideologi, dan
nasib yang sama
Jadi
masyarakat dibentuk oleh individu yang beradab dalam keadaan sadar. Sedangkan
untuk individu yang hilang ingatan, pikiran dan mental terganggu merupakan
individu yang tidak dapat menjadi anggota masyarakat permanen melainkan hanya
bergantung atau mengikat dirinya dengan individu lain.
Membentuk
satu kesatuan dapat disebut individu sebagai anggota masyarakat.
Kita
dapat membedakan antara individu sebagai perseorangan dan individu sebagai
makhluk sosial. Individu perseorangan berarti individu tidak sedang berhubungan
dengan individu lainnya atau memutuskan hubungannya dengan lingkungan sekitar
khususnya masyarakat.
Individu
sebagai makhluk sosial berarti individu tersebut sedang berhubungan dengan
individu lain atau dengan lingkungan sekitarnya dalam hal ini masyarakat.
Manusia dengan sadar menghubungkan tingkah laku dan perbuatannya dengan
individu lain yang akhirnya terbentuklah suatu kelompok yang besar dan apabila
kelompok tersebut berjalan dengan stabil maka itulah yang kita sebut dengan
masyarakat.
Kita
telah membedakan antara idividu menjadi individu perseorangan dan individu
makhluk sosial,tetapi pada kodratnya manusia merupakan makhluk sosial bukan
makhluk individual.
C.
DINAMIKA INTERAKSI SOSIAL
Sebagai
mahluk hidup,manusia berperan sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial. Sebagai makhluk sosial manusia bergantung pada manusia lainnya.
Dalam interaksi sosial antara individu dengan individu, atau individu dengan
kelompok, atau individu kelompok dengan kelompok, terjadi perubahan sosial yang
secara sosial berarti manusia merupakan makhluk individu maupun makhluk sosial
yang mempunyai kesempatan yang sama dalam menjalani kehidupan dalam
masyarakat. Yang berarti setiap individu manusia memiliki hak,
kewajiban dan kesempatan yang sama dalam menguasai sesuatu,
misalnya mendapatkan pekerjaan, mendapatkan pendidikan,mempunyai dan
menentukan agamanya, bertanggung jawab dalam keluarga serta berbagai
aktivitas ekonomi, politik. Namun pada kenyataannya setiap individu
tidak dapat menguasai atau mempunyai kesempatan yang sama. Akibatnya,
masing-masing individu mempunyai peran dan kedudukan yang tidak sama atau
berbeda. Banyak faktor yang menyebabkan itu bisa terjadi, misalnya kondisi
ekonomi ( si miskin dan si kaya), sosial (perbedaan status jabatan atau kedudukan),
politik (aktivis partai dengan rakyat biasa), budaya, bahkan
individu atau sekelompok manusia itu sendiri. Dengan kata lain, stratifikasi
sosial mulai muncul dan tampak dalam kehidupan masyarakat tersebut.
D.DILEMA
ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU DAN MASYARAKAT
Dalam
kehidupan sehari-hari yang dijalankan manusia pasti akan atau pernah menemukan
dilema dalam memutuskan yang mana lebih penting antara kepentingan individu
dengan kepentingan masyarakat.
Yang merupakan kepentingan individu
terdiri dari kepentingan keluarga, kelompok atau golongan. Dan yang
merupakan kepentingan masyarakat adalah kepentingan rakyat. Kedua hal tersebut
sama-sama penting dan kita tidak pernah bisa lepas dari dua hal tersebut karena
manusia merupakan bagian dari masyarakat dan individu serta makhluk sosial
juga.
1. Pandangan Individualisme
Individualism pada hakikatnya merupakan makhluk individu yang bebas. Paham ini memandang manusia sebagai makhluk pribadi yang utuh dan lengkap terlepas dari manusia yang lain. Pandangan individualisme berpendapat bahwa kepentingan individulah yang harus diutamakan. Yang menjadi sentral individualisme adalah kebebasan seorang individu untuk merealisasikan dirinya. Paham individualisme menghasilkan ideologi liberalisme. Paham ini bisa disebut juga ideologi individualisme liberal.
Prinsip liberalism :
· Menjamin kepemilikan perorangan. Kepemilikan sepenuhnya berada pada milik pribadi
· Lebih mementingkan kepentingan individu dan diri sendiri
· Kebebasan penuh pada tiap individu
· Persaingan bebas
Hak kebebasan penuh yang dimiliki membuat persaingan antara individu sangat besar. Menurut paham liberalisme, kebebasan antar individu tersebut bisa diatur melalui penerapan hukum. Jadi, negara yang menjamin keadilan dan kepastian hukum mutlak diperlukan dalam rangka mengelola kebebasan agar tetap menciptakan tertibnya penyelenggaraan hidup bersama.
2. Pandangan Sosialisme
Prinsip paham sosialisme menekankan kepada kepentingan masyarakat . Kedudukan individu hanyalah objek dari masyarakat. Menurut pandangan sosialis, hak-hak individu sebagai hak dasar hilang. Hak-hak individu timbul karena keanggotaannya dalam suatu komunitas atau kelompok.
Sosialisme adalah paham yang mengharapkan terbentuknya masyarakat yang adil, selaras, bebas, dan sejahtera bebas dari penguasaan individu atas hak milik dan alat-alat produksi. Sosialisme muncul dengan maksud kepentingan masyarakat secara keseluruhan terutama yang tersisih oleh system liberalisme, mendapat keadilan, kebebasan, dan kesejahteraan. Untuk meraih hal tersebut, sosialisme berpandangan bahwa hak-hak individu harus diletakkan dalam kerangka kepentingan masyarakat yang lebih luas. Dalam sosialisme yang radikal/ekstem (marxisme/komunisme) cara untuk meraih hal itu adalah dengan menghilangkan hak pemilikan dan penguasaan alat-alat produksi oleh perorangan.
1. Pandangan Individualisme
Individualism pada hakikatnya merupakan makhluk individu yang bebas. Paham ini memandang manusia sebagai makhluk pribadi yang utuh dan lengkap terlepas dari manusia yang lain. Pandangan individualisme berpendapat bahwa kepentingan individulah yang harus diutamakan. Yang menjadi sentral individualisme adalah kebebasan seorang individu untuk merealisasikan dirinya. Paham individualisme menghasilkan ideologi liberalisme. Paham ini bisa disebut juga ideologi individualisme liberal.
Prinsip liberalism :
· Menjamin kepemilikan perorangan. Kepemilikan sepenuhnya berada pada milik pribadi
· Lebih mementingkan kepentingan individu dan diri sendiri
· Kebebasan penuh pada tiap individu
· Persaingan bebas
Hak kebebasan penuh yang dimiliki membuat persaingan antara individu sangat besar. Menurut paham liberalisme, kebebasan antar individu tersebut bisa diatur melalui penerapan hukum. Jadi, negara yang menjamin keadilan dan kepastian hukum mutlak diperlukan dalam rangka mengelola kebebasan agar tetap menciptakan tertibnya penyelenggaraan hidup bersama.
2. Pandangan Sosialisme
Prinsip paham sosialisme menekankan kepada kepentingan masyarakat . Kedudukan individu hanyalah objek dari masyarakat. Menurut pandangan sosialis, hak-hak individu sebagai hak dasar hilang. Hak-hak individu timbul karena keanggotaannya dalam suatu komunitas atau kelompok.
Sosialisme adalah paham yang mengharapkan terbentuknya masyarakat yang adil, selaras, bebas, dan sejahtera bebas dari penguasaan individu atas hak milik dan alat-alat produksi. Sosialisme muncul dengan maksud kepentingan masyarakat secara keseluruhan terutama yang tersisih oleh system liberalisme, mendapat keadilan, kebebasan, dan kesejahteraan. Untuk meraih hal tersebut, sosialisme berpandangan bahwa hak-hak individu harus diletakkan dalam kerangka kepentingan masyarakat yang lebih luas. Dalam sosialisme yang radikal/ekstem (marxisme/komunisme) cara untuk meraih hal itu adalah dengan menghilangkan hak pemilikan dan penguasaan alat-alat produksi oleh perorangan.
DAFTAR PUSTAKA
Harwantiyoko
(1997). MKDU Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : GUNADARMA
Azenismail
Just
another WordPress.com weblog
No comments:
Post a Comment